PEMASARAN SOSIAL
“ PERBEDAAN MARKETING SOSIAL DAN KOMERSIL”
OLEH
HERLINA
F1D2
10 130
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2012
PERBEDAAN MARKETING SOSIAL DAN KOMERSIL
A.
Definisi
Philip Kottler, ahli
pemasaran asal Amerika Serikat, mendefinisikan istilah “Pemasaran” adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan
dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Banyak
definisi pemasaran telah ada di berbagai macam buku. Menurut American Marketing
Association (AMA), definisi pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
sebuah konsep, penetapan tarif, promosi dan distribusi dari ide, barang dan
jasa yang bisa ‘mempertukarkan’ kepuasan konsumen dan tercapainya tujuan
organisasi. Pertukaran kepuasan konsumen dan tercapainya tujuan organisasi ini
yang disebut dengan konsep pemasaran.
Di dalam konsep pemasaran, tujuan utama sebuah organisasi untuk mendapatkan
keuntungan dapat dicapai dengan identifikasi dan riset tentang kebutuhan
konsumen. Hal ini yang disebut dengan teknik pemasaran yang berorientasi
pelanggan (consumer orientation).
Teknik ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu loyalitas, dan tujuan jangka
pendek yaitu keuntungan akibat penjualan meningkat. Sebaliknya dengan teknik
diatas adalah pemasaran berorientasi produk (product orientation).
Pemasaran
sosial
adalah aplikasi dari teknik pemasaran bisnis ke dalam analisis, perencanaan,
eksekusi, dan evaluasi program-program untuk menjual gagasan dalam rangka
mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manejemen yang mencakup analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengawasan.
Pemasaran sosial
didefinisikan sebagai penerapan prinsip – prinsip (mulai dari perencanaan
hingga implementasi) dan alat pemasaran
untuk mencapai kebutuhan serta keinginan sosial.
Pemasaran komersil adalah Penjualan
suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna
mendapatkan penjualan yang menghasilkan keuntungan.
B.
Perbedaan Marketing Sosial Dan Komersil
Perbedaan
mendasar antara pemasaran komersil dan pemasaran sosial menurut Andreason, adalah pada prinsip “4P” yang dikenal sebagai “marketing mix”. Bauran pemasaran (marketing mix) diperlukan oleh sebuah
organisasi untuk memperkuat kesan manfaat sebuah produk, jasa, atau ide bagi
pelanggan. Bauran pemasaran ini mempunyai 4 elemen yang harus diperhatikan,
yang sering disebut dengan 4 P, yaitu produk (product), tempat (place),
harga (price), dan promosi (promotion. Saat ini, ada satu elemen
lagi yang tidak bisa dipungkiri bahwa itu penting yaitu orang (people).
1.
Produk
Produk
sosial berupa Gagasan
dan Praktik Perubahan gagasan atau perilaku yang sifatnya
merugikan masyarakat kepada gagasan atau perilaku baru yang lebih baik adalah
tujuan dari adalah tujuan dari pemasaran sosial. Gagasan dan perilaku adalah
produk yang dipasarkan.
Produk Sosial terdapat 3 tipe :
1.
Social
Idea
Tipe produk social pertama adalah
Gagasan Sosial berupa suatu kepercayaan (belief), sikap (attitude), atau nilai
(value).
2.
Social Practice
Tipe produk
social kedua adalah Praktik Sosial berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi
perorangan, seperti yang ditunjukkan pada vaksinasi atau keikutsertaan
(partisipasi politik) dalam pemilihan umum. Juga bisa berupa pola perilaku yang
sukar dirubah.
3.
Social Difference
Tipe produk
social ketiga adalah suatu tujuan perubahan social yang melibatkan produk kasat
mata (tangible product) Produk tangible menunjuk pada produk fisik yang
menyertai suatu kampanye social. Seperti pilkontrasepsi atau kondom yaitu
alat-alat yang berguna dalam menyempurnakan praktik social, dalam konteks
praktik keluarga berencana.
Produk
ini didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
ditawarkan dan dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk bisa berupa
barang, jasa, orang, tempat, organisasi, ide. Membuat sebuah produk di
pemasaran sosial lebih sulit dibandingkan dengan komersial, oleh karena:
·
Inflexibility.
Pemasar komersial lebih mudah mendesain ulang produknya dibandingkan pemasar
sosial. Mereka bisa dengan mudah merubah warna, bentuk, desain, atau fitur yang
lain. Pemasar sosial lebih sulit dalam merubah produknya.
·
Intangibility. Produk
di pemasaran komersial bentuknya lebih jelas dan mudah diamati. Produk di
pemasaran sosial lebih sulit diamati keluarannya (output) karena sering memberikan pemahaman di dalam kesadaran
manusia.
·
Complexity.
Produk
sosial lebih kompleks dibandingan produk komersial oleh karena produk komersial
dapat fokus pada satu manfaat. Produk
sosial mempunyai manfaat lebih banyak, tetapi tidak nampak jelas dan harus
tetap dijelaskan efek negatifnya pada masyarakat.
·
Controversial.
Produk sosial sering kontradiksi dengan nilai
atau norma yang ada di masyarakat.
·
Weak
personal benefit. Pada produk sosial, manfaat yang didapatkan
seringkali untuk masyarakat, dan jarang untuk pribadi.
·
Negative
frame.
Produk sosial, terutama yang merubah perilaku, sering terdengar negatif dan
tidak nyaman dilakukan.
2.
Tempat
Tempat adalah proses
yang membuat sebuah produk dapat terdistribusi dan terjangkau oleh pelanggan
dengan baik. Untuk mendistribusikan sebuah produk dengan baik, juga diperlukan
bantuan orang yang sering disebut perantara atau kader (intermediaries). Perantara ini bisa berasal dari guru, karyawan,
orang tua, dokter umum, apoteker, dll. Permasalahan terjadi jika pemasaran
sosial menggunakan perantara ini, yaitu mereka sulit dikontrol oleh karena (1)
sering memasukkan idenya sendiri ke dalam pesan yang seharusnya disampaikan,
(2) tidak mengikuti pelatihan sebelum memberikan pelayanan.
3.
Harga
Harga adalah total yang harus dibayarkan oleh
pelanggan baik finansial maupun non finansial sebagai alat tukar dengan barang,
jasa, pelayanan, maupun ide yang ditawarkan. Harga non finansial yang
dikeluarkan antara lain waktu, usaha, ketidaknyamanan fisik, dan psikologis.
Alasan dibutuhkannya biaya pada pemasaran
sosial adalah:
·
Ekuitas
·
Keuntungan produksi
·
Efisiensi
·
Penghasilan untuk distribusi
4.
Promosi
Promosi adalah kegiatan
yang diciptakan untuk merangsang kesadaran pelanggan tentang produk yang
ditawarkan. Metode yang digunakan bisa berbagai cara, antara lain iklan,
promosi penjualan, pemberian sponsor, publisitas, pemberian cindera mata, dan
penjualan pribadi.
5.
Orang
Yang dimaksud dengan orang disini adalah orang yang bertugas memberikan
pelayanan dan berinteraksi dengan pelanggan. Orang ini harus mempunyai
kemampuan interpersonal dan pengetahuan tentang produk yang baik.
Ø Pemasaran sosial
dan komersial
Pada prinsipnya,
pemasaran sosial adalah penerapan teknik dan langkah pemasaran komersial untuk
tujuan sosial. Tetapi ada beberapa hal yang berbeda pada keduanya, yaitu:
|
P e r b e d a a n
|
Komersial
|
Sosial
|
a.
|
Mendefinisikan & mengkomunikasikan
|
Mudah
|
Sulit
|
b.
|
Bentuk produk
|
Barang atau jasa
|
Ide, konsep
|
c.
|
Manfaat yang diperoleh
|
Langsung
|
Jangka lama
|
d.
|
Proses pertukaran
|
Mudah
|
Sulit
|
e.
|
Perubahan perilaku
|
Menyenangkan
|
Membuat tidak nyaman
|
f.
|
Kontradiksi dengan norma
|
Jarang ada
|
Seringkali
|
g.
|
Pertimbangan politis
|
Jarang terjadi
|
Sering terjadi
|
h.
|
Keterlibatan struktur sosial
|
Jarang
|
Seringkali
|
Ø Orientasi pelanggan
Perbedaan
mendasar antara pemasaran sosial dan komersial adalah bahwa pemasaran sosial
tidak berdasarkan pada keinginan pelanggan, tapi dibuat oleh para ahli.
Masyarakat biasanya akan lebih memilih pergi ke rumah sakit dibandingkan
mencegah penyakit. Sebaliknya, setelah melihat data epidemiologi tentang angka
kesakitan dan kematian yang ada, pemerintah akan segera melakukan penyuluhan
tentang hidup sehat. Keadaan yang tidak tepat satu dengan yang lain ini membuat
pemasaran sosial lebih sulit dilakukan dibandingkan komersial. Tetapi
bagaimanapun, baik pemasaran komersial maupun sosial, program pemasaran tetap
harus dibuat berdasarkan keinginan pelanggan. Contohnya program imunisasi. Jika
ingin membuat program ini berhasil, sebaiknya konsep yang dijual adalah anak
sehat. Pemasaran konsep anak sehat ini sebaiknya dibuat dengan bahasa yang
mudah dimengerti oleh masyarakat dan dengan alat yang paling sering diakses
oleh masyarakat, misalnya televisi.
Ø Konsep pertukaran
Menurut
Alderson, pemasaran adalah pertukaran
antara kelompok konsumen dengan kelompok penyedia. Bentuk pertukaran ini harus
memuaskan kedua belah pihak. Kotler membuat daftar kondisi yang dipersyaratkan
untuk pertukaran ini, antara lain:
·
Minimal ada 2 kelompok
·
Satu kelompok menawarkan sesuatu yang bernilai
kepada kelompok lain
·
Masing-masing kelompok dapat
berkomunikasi untuk proses ini
·
Setiap kelompok dapat menerima atau
menolak tawaran yang diberikan
·
Setiap kelompok menghendaki untuk
bekerja sama
Konsep
pertukaran ini lebih jelas pada pemasaran komersial, misalnya barang atau jasa
dipertukarkan dengan uang. Pada pemasaran sosial, yang dipertukarkan tidak
jelas. Misalnya imunisasi. Konsep hidup sehat dipertukarkan dengan biaya untuk
angka kesakitan yang tinggi kurang dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat.
Jadi tugas untuk para pemasar di bidang pemasaran sosial adalah membuat
masyarakat yakin bahwa manfaat yang diterima jauh lebih banyak dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan jika perilakunya tidak berubah.
Sumber:
Prinsip pemasaran
sosial . (https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:GOVoc84TZiYJ:doctorhilarious.weebly.com/uploads/1/1/7/0/11709970/pemasaran_sosial.docx).8/12/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar